Jangan Salah Sebut! Ini Perbedaan Kopi Susu dan Latte yang Sering Bikin Bingung

perbedaan kopi susu dan latte
Banyak orang mengira kopi susu dan latte adalah minuman yang sama, padahal keduanya memiliki karakteristik yang cukup berbeda. Meski sama-sama berbahan dasar kopi dan susu, cara penyajian, takaran, serta rasanya membuat keduanya punya identitas sendiri. Di kedai kopi modern maupun warung kopi lokal, pemahaman tentang perbedaan kopi susu dan latte penting agar kamu bisa memilih minuman yang paling sesuai dengan selera. Dalam artikel ini, kita akan kupas tuntas perbedaan keduanya—mulai dari komposisi, tekstur, hingga rasa yang dihasilkan.
Apa Itu Kopi Susu?

Kopi susu adalah minuman yang dibuat dari campuran kopi dan susu, biasanya ditambahkan gula untuk memberikan rasa manis. Berbeda dengan latte yang menggunakan espresso, kopi susu umumnya menggunakan kopi tubruk, kopi saring, atau seduhan kopi hitam biasa sebagai dasarnya. Rasio kopi dan susu pada kopi susu juga cenderung lebih seimbang atau bahkan lebih dominan kopi, sehingga rasa pahitnya tetap terasa jelas meski berpadu dengan susu.
Minuman ini populer di berbagai kalangan karena rasanya yang familiar dan tidak terlalu berat. Di Indonesia, kopi susu bahkan menjadi tren tersendiri berkat kemunculan berbagai kedai kopi lokal yang menawarkan versi kekinian, seperti kopi susu gula aren. Sifatnya yang fleksibel—bisa disajikan panas atau dingin—membuat kopi susu cocok dinikmati kapan saja, dari pagi hari hingga sore menjelang malam.
Apa itu Latte?

Latte, atau lengkapnya caffè latte, adalah minuman kopi berbasis espresso yang dicampur dengan susu steamed (susu yang dipanaskan dengan uap) dalam proporsi yang seimbang namun lebih dominan susu. Komposisi klasik latte terdiri dari 1 bagian espresso dan 2 bagian susu steamed, kemudian diberi sedikit lapisan tipis foam (busa susu) di atasnya.
Latte memiliki rasa yang jauh lebih ringan dan creamy dibandingkan kopi hitam atau kopi susu biasa karena susu yang digunakan lebih banyak dan teksturnya lembut. Minuman ini populer di kedai kopi modern karena cocok untuk peminum kopi pemula yang tidak terlalu menyukai rasa pahit. Latte juga sering dijadikan media untuk latte art, karena permukaannya yang halus memungkinkan barista membuat pola estetis dari foam susu. Latte bisa disajikan panas atau dingin, dan kadang juga diberi tambahan sirup rasa seperti vanilla, caramel, atau hazelnut untuk variasi.
Apa Beda Kopi Susu dan Kopi Latte?
Meski sama-sama berbahan dasar kopi dan susu, kopi susu dan kopi latte memiliki perbedaan yang cukup mencolok dari segi komposisi, metode penyajian, hingga rasa. Mari kita lihat perbedaan kopi susu dan latte pada tabel berikut ini:
Aspek Perbedaan | Kopi Susu | Kopi Latte |
---|---|---|
Jenis Kopi | Kopi tubruk, kopi saring, atau kopi hitam | Espresso |
Rasio Kopi vs Susu | Lebih seimbang atau dominan kopi | 1 bagian espresso : 2 bagian susu steamed |
Teknik Penyajian | Dicampur langsung, tanpa foam | Susu steamed + lapisan tipis foam (busa susu) |
Rasa & Tekstur | Lebih kuat rasa kopinya, kadang manis | Lebih creamy, lembut, dan ringan |
Pemanis | Sering ditambahkan gula atau gula aren | Biasanya tanpa gula, tapi bisa ditambah sirup rasa |
Tampilan | Cenderung sederhana, tidak pakai latte art | Lebih estetis, sering diberi latte art |
Penyajian Umum | Bisa panas atau dingin, khas di kopi lokal | Umumnya disajikan panas atau dingin di kedai kopi modern |
Asal Usul Kopi Susu dan Latte
Kopi susu dan latte sama-sama merupakan perpaduan antara kopi dan susu, namun berasal dari latar budaya yang berbeda. Kopi susu di Indonesia muncul sejak era kolonial, saat masyarakat lokal mulai mencampurkan kopi tubruk dengan susu kental manis—bahan yang populer karena tahan lama di iklim tropis. Tradisi ini berkembang di warung kopi hingga rumah tangga, lalu berevolusi menjadi tren modern seperti es kopi susu gula aren yang kini digemari generasi muda. Kehadirannya yang sederhana, manis, dan akrab di lidah menjadikan kopi susu bagian dari budaya minum kopi harian di Indonesia.
Sementara itu, latte berasal dari Italia dengan nama asli caffè latte, yang berarti “kopi dan susu.” Berbeda dari kopi susu, latte menggunakan espresso dan susu steamed dalam rasio lebih banyak susu. Tradisi ini awalnya hanya populer sebagai minuman sarapan di Italia, lalu mendunia berkat perkembangan industri kafe modern. Di kafe global, latte berkembang menjadi minuman creamy yang lembut, dihiasi latte art, dan tersedia dalam berbagai varian rasa seperti vanilla, caramel, hingga matcha latte.
Meski serupa secara bahan dasar, kopi susu dan latte mencerminkan dua jalur budaya berbeda: yang satu tumbuh dari kebiasaan lokal dan cita rasa manis rakyat, yang lainnya dari teknik barista modern dan estetika gaya hidup urban. Kini, keduanya berdampingan sebagai pilihan favorit penikmat kopi di seluruh dunia.
Kenapa Banyak Orang Salah Kaprah Tentang Latte dan Kopi Susu?
Salah kaprah antara latte dan kopi susu sering terjadi karena keduanya terlihat mirip secara tampilan—sama-sama minuman berwarna cokelat muda hasil campuran kopi dan susu. Di luar negeri, istilah “latte” memang sudah lazim, tapi di Indonesia, banyak orang menyamakan semua kopi yang diberi susu sebagai latte, padahal secara teknik dan komposisi, keduanya berbeda. Latte dibuat dari espresso dan susu steamed, dengan rasio susu yang lebih dominan, sedangkan kopi susu biasanya menggunakan kopi tubruk atau kopi hitam biasa yang dicampur susu (seringkali susu kental manis atau susu segar), dan kadang ditambah gula.
Kesalahpahaman juga diperkuat oleh banyaknya kedai kopi kekinian yang menyajikan menu “kopi susu” dengan nama-nama kreatif dan kemasan ala café, padahal secara teknis minumannya bukan latte. Begitu juga sebaliknya, ada yang menyebut latte sebagai “kopi susu ala barat” tanpa memahami teknik pembuatan espresso dan penggunaan microfoam susu. Kurangnya edukasi seputar istilah dan teknik penyajian kopi inilah yang membuat batas antara latte dan kopi susu jadi kabur. Padahal, memahami perbedaannya bisa membantu kita memilih jenis kopi yang sesuai dengan selera—apakah ingin yang creamy dan ringan seperti latte, atau yang lebih bold dan manis seperti kopi susu khas Indonesia.
Mana yang Lebih Cocok untuk Selera Anda?
Memilih antara kopi susu dan latte sebenarnya tergantung pada preferensi rasa, tekstur, dan suasana saat menikmati kopi. Jika Anda menyukai rasa kopi yang kuat, berpadu dengan manisnya gula atau gula aren, serta ingin sesuatu yang praktis dan familiar, maka kopi susu adalah pilihan tepat. Terlebih lagi jika Anda menikmati cita rasa khas kopi lokal, kopi susu memberikan pengalaman yang lebih “merakyat” dan cocok untuk dinikmati kapan saja—pagi, siang, atau malam.
Namun, jika Anda lebih menyukai minuman kopi yang creamy, lembut, dan tidak terlalu manis, latte bisa menjadi andalan. Latte cocok bagi peminum kopi pemula yang ingin rasa ringan, atau bagi mereka yang menikmati suasana santai di kafe dengan secangkir kopi bergaya modern. Selain itu, latte juga menawarkan fleksibilitas dengan berbagai varian rasa seperti vanilla, caramel, atau bahkan non-kopi seperti matcha latte. Jadi, apa pun pilihan Anda, baik kopi susu maupun latte punya pesonanya masing-masing—tinggal sesuaikan dengan momen dan selera pribadi.