10 Resep Masakan Rumahan Jawa Terfavorit di 2025

resep masakan rumahan jawa
Pengen masak enak tanpa repot? Koleksi resep masakan rumahan Jawa ini dibuat untuk dapur sehari-hari, bahan-bahannya pun gampang dicari, langkahnya jelas, dan rasanya dekat di lidah, dari wangi daun pisang, legitnya santan, sampai kuah kluwek yang khas.
Kamu akan menemukan menu favorit keluarga seperti pepes tahu, gudeg, rawon, nasi pecel, gado-gado, sayur lodeh, sayur asem, ayam lodho, nasi tutug oncom, sampai tempe bacem—semuanya bisa kamu praktikkan di rumah tanpa alat khusus.
Setiap resep sudah dilengkapi bahan, cara memasak, dan tips anti gagal (agar santan nggak pecah, bumbu uleg matang, sampai takaran asam dan kencur yang pas). Baik pemula maupun yang sudah lihai, tinggal pilih sesuai mood (gurih hangat, segar asam, atau pedas)
1. Pepes Tahu

Pepes Tahu adalah lauk rumahan Jawa yang lahir dari teknik “pepes” — membungkus adonan berbumbu dalam daun pisang lalu dikukus (atau dipanggang sebentar) — yang asalnya dikenal di tradisi Sunda sebagai pais dan kemudian menyebar ke Jawa. Kehadiran tahu sendiri dipengaruhi kuliner Tionghoa di Nusantara; bahan ini lalu diadaptasi jadi pepes karena murah, cepat matang, dan sering dipilih sebagai menu vegetarian.
Ciri pepes tahu itu wangi daun pisang, bumbu sederhana (bawang, kemiri, kunyit/ketumbar), serta kemangi yang segar. Tak heran ia jadi andalan menu harian, selain hemat minyak, rasanya gurih-harum, dan gampang dipraktikkan di dapur rumah.
Cara Membuat Pepes Tahu
Bahan (±8 bungkus)
- 400–500 g tahu putih/kuning, hancurkan halus
- 1 butir telur (opsional, untuk mengikat)
- Segenggam daun kemangi
- 6–8 cabai rawit utuh (opsional)
- 1 batang serai, iris halus (opsional)
- 1 sdm minyak goreng
- Garam & gula secukupnya
- Daun pisang & lidi/steples makanan
Bumbu halus:
- 5 siung bawang merah
- 3 siung bawang putih
- 3 butir kemiri (sangrai)
- 2 cm kunyit (atau ½ sdt kunyit bubuk)
- 2 cm kencur (opsional, khas pepes Jawa)
- ½ sdt ketumbar bubuk
- ½ sdt merica
Langkah Memasak
- Siapkan daun pisang: Lap bersih lalu layukan di atas api kompor sebentar agar lentur. Sisihkan.
- Buat adonan: Campur tahu yang sudah dihancurkan dengan bumbu halus, telur, minyak, garam, dan sedikit gula. Aduk rata.
- Tambahkan aroma: Masukkan daun kemangi dan irisan serai. Aduk perlahan agar kemangi tidak hancur.
- Cek rasa: Ambil sedikit adonan, kukus 1–2 menit di sendok/daun kecil untuk tes rasa. Koreksi garam-gula bila perlu.
- Bungkus: Ambil selembar daun pisang, taruh 2 sdm adonan. Tambahkan 1 cabai rawit utuh di atasnya (opsional). Lipat rapat kedua ujungnya, semat dengan lidi. Ulangi hingga habis.
- Kukus: Susun bungkus pepes dalam dandang, kukus 25–35 menit (api sedang) sampai pepes padat dan matang.
- Finishing (opsional, biar wangi): Panggang pepes di teflon/arang 2–3 menit per sisi hingga daun agak kecokelatan.
- Sajikan: Nikmati hangat dengan nasi, lalap, dan sambal.
2. Gudeg Yogyakarta

Gudeg Yogyakarta merupakan nangka muda yang dimasak dengan santan, gula merah, dan rempah sampai manis-gurih dan berwarna kecokelatan. mengenai asal-usulnya, konon gudeg sudah ada sejak era Mataram, lahir dari kebutuhan masak massal yang disajikan untuk para pekerja, dimasak di kuali besar dan terus diaduk (dari situ muncul sebutan “gudeg”).
Seiring waktu, terutama setelah berdirinya Kesultanan Yogyakarta, gudeg jadi ikon kota: ada versi kering dengan areh (santan kental) yang legit dan versi basah yang lebih berkuah. Paling nikmat disantap bersama dengan telur pindang, ayam kampung, tahu/tempe, dan sambal goreng krecek.
Cara Membuat Gudeg Yogyakarta (6–8 porsi)
Bahan Utama
- 1,5 kg nangka muda (potong dadu 3–4 cm)
- 1 liter air kelapa (bisa ganti air biasa)
- 1 liter santan encer
- 400–500 ml santan kental
- 70–100 g gula merah, sisir
- 1 sdm air asam jawa (opsional, larutkan)
- 5 lembar daun salam
- 2 batang serai, geprek
- 3–4 cm lengkuas, geprek
- 1–2 lembar daun jati atau 1–2 kantong teh celup (opsional, untuk warna)
- 2–3 sdt garam (sesuaikan)
- ½ sdt kaldu bubuk (opsional)
Pelengkap (opsional): 6–10 butir telur pindang/rebus, 500 g ayam kampung (ungkep/goreng), tahu & tempe.
Bumbu Halus
- 10 siung bawang merah
- 6 siung bawang putih
- 6 butir kemiri (sangrai)
- 1 sdt ketumbar
- ¼ sdt jintan (opsional)
Cara Membuat (Versi Kompor)
- Siapkan nangka: Rebus nangka 10–15 menit untuk mengurangi getah, tiriskan & bilas.
- Tumis bumbu: Haluskan bumbu. Tumis sampai harum & matang. Masukkan gula merah, air asam (opsional), daun salam, serai, dan lengkuas. Aduk rata 1–2 menit.
- Masak dasar gudeg: Masukkan nangka, aduk hingga terselimuti bumbu. Tuang air kelapa + santan encer sampai hampir menutup. Tambahkan garam, daun jati/teh (jika pakai).
- Slow simmer: Masak api kecil 1,5–2 jam sampai nangka empuk, manis, dan berwarna cokelat. Aduk sesekali agar santan tidak pecah (jangan sampai mendidih bergolak).
- Masukkan pelengkap: Tambahkan telur/ayam/tahu/tempe bila dipakai. Aduk perlahan.
- Areh/finishing: Tuang santan kental, lanjutkan api kecil 30–60 menit sampai kuah mengental, menyusut, dan berminyak halus. Koreksi rasa (manis-gurih asin).
- Sajikan: Gudeg siap disajikan dengan sambal goreng krecek, nasi hangat, dan lalapan.
3. Ayam Lodho

Ayam Lodho adalah masakan rumahan khas pesisir selatan Jawa Timur—terutama Tulungagung dan Trenggalek—yang diyakini lahir dari tradisi hajatan/selamatan, ayam kampung dibakar dulu hingga beraroma asap, lalu “dilodho” (dimandikan) kuah santan pedas-gurih berbumbu kencur, kemiri, kunyit, serai, daun jeruk, dan cabai.
Teknik bakar-lalu-santan ini memberi rasa opor yang lebih smokey dan nendang, dengan daging empuk dan kuah kental wangi rempah. Seiring waktu, ayam lodho menyebar lewat warung kampung hingga rumah makan kota, biasanya disajikan dengan nasi atau lontong, urap sayur, dan sambal sederhana. Satu porsi menghadirkan jejak dapur tradisional Jawa Timur: sederhana, hangat, dan kaya rasa.
Cara Membuat Ayam Lodho
Bahan (4–6 porsi)
- 1 ekor ayam kampung (±1–1,2 kg), potong 6–8
- 1 sdt garam + 1 sdm air jeruk nipis (untuk lumuran awal)
- 750 ml santan encer (dari ½ butir kelapa)
- 400 ml santan kental
- 10–15 cabai rawit utuh (sesuai selera)
- 2 sdm gula merah sisir, garam secukupnya
Bumbu halus:
8 siung bawang merah, 5 siung bawang putih, 5 butir kemiri sangrai, 3 cm kunyit, 2 cm kencur, 2 cm jahe, 1 sdt ketumbar, ½ sdt merica.
Bumbu cemplung:
3 lembar daun salam, 4 lembar daun jeruk, 2 batang serai geprek, 3 cm lengkuas geprek.
Cara Membuat
- Siapkan ayam: Lumuri ayam dengan garam & jeruk nipis 10 menit, bilas tipis.
- Bakar/panggang:
- Arang/kompor: panggang di atas teflon/grill hingga kecokelatan (±10–15 menit).
- Oven: 200°C ±20 menit.
- Air fryer: 190°C ±15 menit.
Tujuannya bukan matang penuh, tapi memberi aroma asap dan “kunci” permukaan.
- Tumis bumbu: Panaskan sedikit minyak, tumis bumbu halus sampai harum & matang. Masukkan daun salam, daun jeruk, serai, dan lengkuas; aduk 1–2 menit.
- Masak kuah dasar: Tuang santan encer, aduk rata hingga mendidih kecil. Masukkan ayam bakar dan cabai rawit utuh. Masak api kecil 20–30 menit sampai ayam empuk.
- Lodho (finishing): Tuang santan kental, bumbui garam & gula merah. Masak api kecil 10–15 menit sampai kuah kental, berminyak halus, dan bumbu meresap. Koreksi rasa (pedas–gurih–sedikit manis).
- Sajikan: Hidangkan panas dengan nasi/lontong, urap/gudangan, sambal, dan lalapan.
4. Nasi Tutug Oncom

Nasi Tutug Oncom lahir dari dapur Sunda—khususnya Tasikmalaya, Jawa Barat—sebagai cara cerdas memanfaatkan oncom (produk fermentasi kedelai/ampas kacang) yang murah tapi bergizi. Kata “tutug” sendiri berarti ditumbuk/diaduk, oncom digoreng atau dibakar lalu ditumbuk dengan bumbu sederhana (bawang, cabai, kencur, sedikit terasi), kemudian dicampurkan ke nasi hangat sampai harum gurih menyelimuti tiap butir.
Dulunya nasi tutug oncom merupakan makanan rumahan yang sangat merakyat—praktis, mengenyangkan, dan hemat, kini jadi favorit di warung nasi. biasanya tutug oncom disajikan dengan ayam goreng atau ikan asin, sambal, lalap, dan kerupuk.
Cara Membuat Nasi Tutug Oncom
Bahan (2–3 porsi)
- 2 piring nasi putih hangat (lebih enak yang agak pera)
- 200 g oncom (merah atau hitam), hancurkan kasar
- 2 sdm minyak untuk menumis
- Garam & gula secukupnya
- (Opsional) ½ sdt kaldu jamur/ayam
Bumbu (ulek/haluskan)
- 4 siung bawang merah
- 2 siung bawang putih
- 5 cabai merah keriting (atau campur rawit kalau mau pedas)
- 2 cm kencur (kunci aroma)
- ½ sdt terasi bakar (opsional, bikin gurih)
Cara Membuat
- Sangrai/Goreng Oncom: Panaskan wajan tanpa minyak atau dengan 1 sdm minyak. Masak oncom yang sudah dihancurkan hingga agak kering dan wangi (±5–7 menit). Angkat, sisihkan.
- Tumis Bumbu: Panaskan 1 sdm minyak. Tumis bumbu halus sampai matang dan harum (minyak sedikit “keluar”).
- Satukan: Masukkan oncom sangrai ke wajan bumbu. Aduk rata. Bumbui garam, gula, dan kaldu (jika pakai). Koreksi rasa (gurih–asin–pedas).
- Tutug (Aduk ke Nasi): Kecilkan api. Masukkan nasi hangat, aduk/lumutkan sampai butiran nasi terselimuti oncom berbumbu merata dan beraroma kencur.
- Sajikan: Hidangkan panas dengan pelengkap favorit: ayam/tahu/tempe goreng, telur dadar/ceplok, sambal, lalap, dan kerupuk.
5. Sayur Asem Jawa

Sayur Asem adalah sup sayur bening-asem segar yang lahir dari dapur-dapur desa di tanah Jawa. Cara sederhana “menghabiskan” hasil kebun seperti labu siam, kacang panjang, jagung, daun & buah melinjo, lalu diberi asam (asam jawa/belimbing wuluh) agar rasanya cerah dan ringan. Seiring waktu, trend ini menyebar sehingga setiap daerah membentuk gayanya sendiri.
Versi Sunda cenderung bening dan segar-minimalis, Betawi lebih kaya bumbu (sering pakai terasi dan gula merah, sedikit manis), sementara di Jawa Timur biasanya lebih pedas. Meski variatif, ruhnya sama, kuah asam-gurih yang menyegarkan, hemat bahan, dan cocok jadi pendamping nasi harian.
Cara Membuat Sayur Asem Jawa
Bahan (4–6 porsi)
- 1,5 liter air
- 150 g kacang panjang, potong 3 cm
- 1 buah labu siam sedang, kupas & potong dadu
- 1 tongkol jagung manis, potong 4–6 bagian
- Segenggam daun melinjo + 2 sdm buah melinjo (opsional)
- 1 buah tomat, potong besar (opsional)
- 2 lembar daun salam
- 2 cm lengkuas, geprek
- 1–2 sdm gula merah sisir
- Garam secukupnya
Asam:
- 1–1½ sdm asam jawa, larutkan dengan 100 ml air hangat, saring
Bumbu halus (ulek) – khas Jawa, sederhana):
- 5 siung bawang merah
- 2 siung bawang putih
- 2 buah cabai merah/keriting (opsional pedas)
- ½ sdt terasi bakar (opsional, bikin gurih)
Cara Membuat
- Didihkan kuah: Rebus air dengan daun salam dan lengkuas hingga harum.
- Masukkan bumbu: Masukkan bumbu halus ke panci (boleh ditumis dulu sebentar biar lebih wangi, tapi versi bening biasanya langsung masuk). Aduk, biarkan mendidih kecil.
- Sayur keras dulu: Masukkan jagung, buah melinjo (jika pakai), dan labu siam. Masak 5–7 menit hingga setengah empuk.
- Bumbui asam-gurih: Tuang larutan asam jawa, beri gula merah dan garam. Aduk rata.
- Sayur cepat matang: Masukkan kacang panjang, daun melinjo, dan tomat. Masak 3–5 menit sampai sayur pas matangnya (tetap renyah sedikit).
- Koreksi rasa & sajikan: Cek rasa—harus segar asam, gurih ringan, sedikit manis. Matikan api. Sajikan panas.
6. Sayur Lodeh

Sayur lodeh berakar dari tradisi pawon masyarakat Jawa, cara sederhana mengolah hasil kebun—labu siam, nangka muda, terong, kacang panjang—ke dalam kuah santan gurih berbumbu bawang, kemiri, kencur, salam, dan lengkuas.
Jejaknya tampak di pawon rakyat hingga dapur keraton, lalu menyebar ke berbagai daerah dengan beragam gaya. Biasanya, Yogya–Solo kerap menambahkan tempe semangit untuk memguatkan aromanya, sementara itu pesisir/Betawi lebih “berisi” dengan terasi dan sedikit manis, sementara Jawa Timur cenderung lebih pedas atau ringan.
Di sejumlah tempat, lodeh juga hadir dalam tradisi bulan Suro sebagai “lodeh tujuh rupa” yang dipercaya membawa keselamatan. Intinya, lodeh adalah masakan rumahan yang hangat, fleksibel, dan sangat mencerminkan tradisi dapur Jawa yang erat dengan hasil kebun.
Cara Membuat Sayur Lodeh
Bahan (4–6 porsi)
- 1 buah labu siam, kupas & potong dadu
- 6 helai kacang panjang, potong 3–4 cm
- 1 buah terong ungu kecil, potong sedang
- 1 tongkol jagung manis, potong 3–4 bagian (opsional)
- 1,2 liter santan sedang (dari ±½ butir kelapa)
- 250 ml santan kental
- 2 lembar daun salam
- 2–3 cm lengkuas, geprek
- 1 sdt gula merah sisir, garam secukupnya
Bumbu halus
6 siung bawang merah, 3 siung bawang putih, 3 butir kemiri sangrai, 1–2 cm kencur (kunci aroma), 1 sdt ketumbar, ½ sdt terasi bakar (opsional), 1–2 cabai merah keriting (opsional).
Cara Membuat
- Didihkan kuah dasar: Masukkan santan sedang, daun salam, dan lengkuas ke panci. Nyalakan api kecil-sedang, aduk sesekali.
- Masukkan sayur keras: Masukkan labu siam dan jagung. Masak 5–7 menit hingga setengah empuk.
- Bumbu masuk: Masukkan bumbu halus. Aduk rata, biarkan mendidih kecil agar bumbu matang dan wangi.
- Tambahkan sayur lain: Masukkan kacang panjang dan terong. Bumbui garam & gula merah. Masak hingga sayur pas matangnya.
- Finishing santan kental: Tuang santan kental. Kecilkan api, aduk pelan searah 3–5 menit sampai kuah kembali mendidih kecil dan agak kental. Koreksi rasa (gurih–asin–sedikit manis).
- Sajikan: Angkat. Hidangkan hangat dengan nasi, tempe/tahu goreng, dan sambal.
7. Rawon

Rawon adalah sup daging sapi berkuah hitam khas Jawa Timur, biasanya identik dengan kota Surabaya dan sekitarnya—dengan ciri khas warna gelap dari kluwek (buah kepayang) yang daging dan bijinya diolah dulu agar aman dimakan.
Hidangan ini tumbuh dari pawon-pawon Jawa Timur sebagai masakan hajatan sekaligus lauk rumahan, bumbunya seperti bawang, ketumbar, kunyit, kemiri lalu diberi daun jeruk, serai, dan lengkuas, menghasilkan kuah gurih-rempah beraroma khas kluwek.
Seiring waktu, rawon menyebar lewat warung dan rumah makan sejak masa kolonial hingga kini menjadi ikon kuliner Jawa Timur, biasanya disajikan dengan tauge pendek, telur asin, sambal terasi, dan perasan jeruk nipis.
Cara Membuat Rawon Khas Jawa Timur
Bahan (6–8 porsi)
- 700 g daging sapi (sengkel/sandung lamur/iga), potong besar
- 2 liter air (untuk kaldu)
- 3 lembar daun jeruk
- 1 batang serai, geprek (opsional)
- 2 cm lengkuas, geprek (opsional)
- 2 sdm minyak untuk menumis
- Garam & gula merah secukupnya
- (Opsional) ½ sdt air asam jawa untuk “mengangkat” rasa
Bumbu halus
- 8 siung bawang merah
- 5 siung bawang putih
- 5 butir kemiri, sangrai
- 2 cm kunyit, bakar
- 1 sdt ketumbar, sangrai
- ½ sdt merica (opsional)
- 4–6 butir kluwek, ambil isinya, rendam air panas 10–15 menit lalu haluskan terpisah
Pelengkap
- Tauge pendek rebus, telur asin, irisan daun bawang/seledri, bawang goreng, sambal terasi, jeruk nipis
Cara Membuat
- Rebus daging: Didihkan 2 L air, masukkan daging. Kecilkan api, buang buih. Masak 45–60 menit sampai empuk. Angkat daging, potong dadu; saring kaldu.
- Tumis bumbu: Haluskan semua bumbu kecuali kluwek. Tumis dengan minyak sampai harum dan matang. Masukkan daun jeruk (serai & lengkuas bila pakai).
- Masukkan kluwek: Tambahkan pasta kluwek ke wajan bumbu, tumis 1–2 menit sampai hitam mengilap dan wangi.
- Didihkan kuah: Tuang bumbu tumis ke panci kaldu. Masukkan daging. Bumbui garam & gula merah; bila suka, tambahkan sedikit air asam. Masak api kecil 20–30 menit hingga kuah pekat-hitam dan rasa menyatu.
- Sajikan: Angkat. Hidangkan panas dengan tauge pendek, telur asin, bawang goreng, irisan daun bawang, sambal terasi, dan perasan jeruk nipis.
8. Nasi Pecel

Nasi pecel adalah hidangan rumahan Jawa berupa nasi hangat yang dibalut sayur rebus (bayam, kacang panjang, tauge, dsb.) dan saus kacang beraroma kencur yang gurih-manis-pedas. Rasa dan tradisinya tumbuh dari budaya Mataraman, khususnya Madiun, tempat pecel berkembang dari kebiasaan memanfaatkan hasil kebun dan dijajakan di warung pada pagi hari dengan pincuk daun pisang.
Seiring waktu, pecel menyebar ke Ponorogo, Kediri, hingga Jawa Tengah, melahirkan ragam pelengkap seperti tempe/tahu goreng, telur, rempeyek, bahkan sambal tumpang—tetap setia pada ruhnya: sederhana, segar, dan mengenyangkan.
Cara Membuat Nasi Pecel
Bahan (4 porsi)
Sayur rebus (blanching):
- Kacang panjang 200 g, potong 3–4 cm (2–3 menit)
- Bayam 1 ikat (15–30 detik)
- Kangkung 1 ikat (30–45 detik)
- Tauge 150 g (10–20 detik)
- Kol 150 g, iris (45–60 detik)
Pelengkap:
Nasi putih hangat, tempe/tahu goreng, telur rebus, timun, kemangi, rempeyek.
Bumbu kacang (saus):
- Kacang tanah 250 g (goreng/sangrai), haluskan
- Bawang putih 3 siung (goreng)
- Cabai merah keriting 3 buah (bisa tambah rawit)
- Kencur 2 cm (kunci aroma pecel)
- Daun jeruk 2 lembar (buang tulang, iris halus)
- Gula merah 50–70 g, garam 1 sdt
- Air asam jawa 1–2 sdm
- Air hangat 250–350 ml (atur kekentalan)
Cara Membuat
- Siapkan sayur: Didihkan air + sedikit garam. Rebus sayur bertahap sesuai durasi di atas agar tetap renyah & hijau. Angkat, tiriskan.
- Saus kacang: Haluskan kacang, bawang, cabai, kencur, dan daun jeruk. Tambahkan gula, garam, air asam, lalu encerkan bertahap dengan air hangat hingga kental-sedang. Opsi dimasak: tuang ke wajan, masak api kecil 2–3 menit sampai mengilap (lebih awet & wangi).
- Penyajian: Tata nasi di piring/pincuk daun pisang. Susun sayur rebus, tempe/tahu, telur. Siram saus kacang secukupnya. Taburi rempeyek, tambahkan timun & kemangi.
9. Gado-Gado Jawa Timur

Gado-Gado Jawa Timur—sering disebut gado-gado Surabaya—lahir dari persilangan selera “pecel” dan “rujak” di dapur serta warung kota-kota pesisir Jatim. Kuah kacangnya lebih kental dan berasa, kerap diberi petis udang (kadang sedikit santan), sehingga rasanya manis-gurih-pedas dengan aroma khas.
Gado-Gado biasanya berisi lontong/ketupat, sayur rebus, tahu-tempe, kentang, telur, lalu disiram saus kacang hangat dan disajikan dengan kerupuk atau emping. Secara sejarah, popularitasnya tumbuh dari warung kaki lima dan pasar dengan memanfaatkan bahan yang mudah didapat, hingga kini jadi menu rumahan favorit karena cepat, mengenyangkan, dan penuh rasa.
Cara Memasak Gado-Gado Jawa Timur
Bahan (4 porsi)
Saus kacang:
- 300 g kacang tanah (goreng/sangrai), haluskan
- 4 siung bawang putih (goreng)
- 3–5 cabai merah keriting (bisa tambah rawit)
- 1–2 sdm petis udang (kunci khas Surabaya)
- 60–80 g gula merah, 1–1½ sdt garam
- 1–2 sdm air asam jawa
- 200 ml santan cair (opsional) + 200–300 ml air atau 350–450 ml air saja
- (Opsional) 2 lembar daun jeruk, ½ sdt larutan maizena untuk lebih kental
Isian:
- Lontong/ketupat secukupnya
- 150 g tauge, seduh air panas
- 1 ikat kangkung/bayam, rebus singkat
- 150 g kol, iris & rebus 45–60 dtk
- 150 g buncis, potong & rebus 2–3 menit
- 2 kentang sedang, rebus & potong
- 2 tahu + ½ papan tempe, goreng & potong
- 4 butir telur rebus, belah
Pelengkap: kerupuk/emping, bawang goreng, irisan timun, jeruk limau/nipis.
Cara Memasak
- Buat saus kacang:
Haluskan kacang, bawang, dan cabai (uleg/blender). Tumis pasta sebentar hingga wangi. Masukkan petis udang, gula, garam, dan (opsional) daun jeruk; aduk 1–2 menit. Tuang santan + air (atau air saja), aduk sampai meletup-letup dan mengilap. Masukkan air asam. Jika ingin lebih kental, tambahkan larutan maizena. Koreksi rasa (manis–gurih–asin–ada tendangan pedas dan aroma petis). - Siapkan isian:
Rebus/blanch sayuran bertahap agar tetap renyah & hijau. Seduh tauge. Goreng tahu–tempe. Rebus dan belah telur. Potong lontong/ketupat. - Sajikan:
Tata lontong, sayuran, kentang, tahu–tempe, dan telur di piring. Siram saus kacang panas. Tambahkan timun, taburi bawang goreng, dan sajikan dengan kerupuk/emping. Peras sedikit jeruk limau di atasnya bila suka.
10. Tempe Bacem (Manis-Gurih Khas Jawa)

Tempe bacem adalah lauk rumahan khas Jawa Tengah–DIY (wilayah Mataraman, terutama Yogyakarta–Solo) yang dimasak secara perlahan dalam larutan manis dan gurih, biasanya air kelapa, gula jawa, bawang, ketumbar, daun salam, dan lengkuas—hingga bumbu meresap lalu digoreng singkat.
Istilah “bacem” merujuk pada teknik mengungkep dalam bumbu manis, yang tumbuh dari dapur pedesaan saat gula kelapa mudah didapat dan selera rasa manis menjadi ciri kuat masakan Jawa. Dari rumah ke pasar dan angkringan, tempe bacem menyebar sebagai lauk praktis yang empuk, wangi, awet, dan cocok disantap dengan nasi, sambal, serta lalap.
Cara Memasak Tempe Bacem (Manis-Gurih Khas Jawa)
Bahan (4–6 porsi)
- 500 g tempe, potong tebal 1–1,5 cm
- 400 ml air kelapa (boleh ganti air biasa)
- 2 sdm gula jawa sisir
- 1–2 sdm kecap manis (opsional, untuk warna)
- 1 sdt garam, ½ sdt kaldu jamur/ayam (opsional)
- 2 lembar daun salam, 2 cm lengkuas geprek
- 1 sdm air asam jawa (opsional)
- Minyak untuk menggoreng/pan-fry
Bumbu halus: 5 siung bawang merah, 3 siung bawang putih, 2 butir kemiri sangrai, 1 sdt ketumbar, ¼ sdt merica.
Cara Memasak
- Susun & bumbu: Masukkan tempe ke panci lebar. Tambahkan bumbu halus, daun salam, lengkuas, gula jawa, garam, kaldu, kecap, air asam, lalu tuang air kelapa hingga hampir menutup tempe. Aduk perlahan.
- Ungkep pelan: Masak api kecil tanpa ditutup 20–30 menit sambil sekali dua kali dibalik hingga kuah hampir habis dan bumbu meresap.
- Istirahatkan: Matikan api, dinginkan 10 menit agar tempe padat dan tidak mudah hancur saat digoreng.
- Goreng cepat: Panaskan sedikit minyak. Goreng/pan-fry tempe bacem sebentar (±1 menit per sisi) sampai permukaan kecokelatan dan mengilap. Alternatif: Air fryer 180–190°C, 5–7 menit, balik sekali.
- Sajikan: Hidangkan hangat dengan nasi, sambal, dan lalap.
Kesimpulan
Itulah rangkaian resep masakan rumahan Jawa yang hangat, sederhana, dan penuh cerita—dari pepes yang wangi daun pisang, gudeg yang legit, rawon berkuah kluwek, sampai pecel, gado-gado, lodeh, sayur asem, tutug oncom, ayam lodho, dan tempe bacem.
Kuncinya ada pada teknik dasar (uleg bumbu matang, api kecil untuk santan, dan urutan masak sayur), plus keberanian berimprovisasi dengan bahan yang ada di dapur. Silakan jadikan daftar ini sebagai “kit” harian. Pilih menu gurih, segar, atau pedas sesuai mood, lalu padukan dengan nasi hangat, sambal, dan lalap.
Jika Anda merasa terbantu, simpan halaman ini, bagikan ke keluarga, dan coba variasi lain—misalnya ganti protein, tambah sayur musiman, atau sesuaikan tingkat kepedasan. Selamat memasak dan menambah koleksi resep masakan rumahan Jawa favorit di rumah!